Aliran kata dari akal dan hati. Sebuah upaya menebar manfaat melalui jejak digital. Semoga menjadi علم ينتفع به .

26 Januari 2022

1 Khutbah Idul Fitri

Sumber: Google Earth

KHUTBAH IDUL FITRI - MASJID JAMI' NURUL ISLAM TANAH SEWAAN 11062018

KHUTBAH KE-1

Takbir 9X
Allahu akbar,  Allahu akbar, Allahu akbar
Allahu akbar,  Allahu akbar, Allahu akbar
Allahu akbar,  Allahu akbar, Allahu akbar

Allahu akbaru kabira
Walhamdulillahi katsira
Wasubhanallahi bukrataw wa ashila

La ilaha illallahu wahdah
Shadaqa wa’dah wa nashara ‘abdah
Wa a’azza jundahu wahazamal ahzaba wahdah
La ilaha illallahu wallahu akbar
Allahu akbar walillahil hamd

Alhamdulillah
Alhamdulillahil ladzi hadana lihadza
Wama kunna linahtadiya laula an hadanallah
Asyhadu alla ilaha illallahu wahdahu la syarikalah
Wa asyhadu anna sayyidana wa nabiyyana
muhammadan ‘abduhu wa rasuluh

Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina wa habibina
Wa syafi’ina wa qurrati a’yunina
Wa maulana muhammadin
Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in
Amma ba’du…

Ayyuhal muslimun!
Ittaqullaha haqqa tuqatih
Wala tamutunna illa wa antum muslimun.

Faqad qalallahu ‘azza wa jalla fi kitabihil karim
A’udzu billahi minasysyithanir rajim
Bismillahir rahmanir rahim
Ya ayyuhalladzina amanu kutiba ‘alaikumush shiyamu
Kama kutiba ‘alalladzina min qablikum la’allakum tattaqun

Wa qala aidhan
Watazawwadu fa inna khairazzadit taqwa
Wattaquni ya ulil albab

Wa qalannabiyyu shallallahu ‘alaihi wa sallam
Aktsaru ma yudkhilul jannata taqwallahi wa husnul khuluqi

Hadirin jama’ah shalat idul fithri yang dirahmati Allah…
Alhamdulillah, sejak ba’da maghrib semalam…
seluruh penjuru dunia mengumandangkan takbir
sebagai tanda mengagungkan kemahabesaran Allah SWT
dan sebagai tanda kesyukuran kita kepada-Nya 
atas hidayah dan taufiq-Nya
sehingga kita mampu menunaikan kewajiban kita sebagai muslim
yakni melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh selama Ramadhan.

Mudah-mudahan segala aktivitas ibadah kita selama Ramadhan,
baik yang wajib maupun yang sunnah, diterima oleh Allah SWT
dan mampu menghantarkan kita masuk ke dalam surga-Nya Allah SWT.
Amin ya rabbal ‘alamin…

Ayyuhal hadhirun rahimakumullah…
Puasa sesungguhnya mengajak kita untuk kembali kepada kesucian,
kembali kepada awal penciptaan.
Puasa juga mengajarkan kita tentang betapa tidak enaknya haus,
betapa menyakitkannya  lapar,
dan betapa menyedihkannya menjadi orang yang tidak mampu.

Untuk itu… sebagai bukti rasa simpati dan empati kita kepada orang faqir dan miskin,
kita diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah,
agar hilang rasa kesedihan mereka
dan segera terhapus semua dukalara.
Maka barang siapa yang mengerjakan puasa namun tidak membayar zakat fitrah, maka puasanya sungguh tidak sempurna.

زَكَاةُ الْفِطْرِطُهْرَةٌ لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِوَالرَّفَثِ وَطُعْمَةٌ لِلْمَسَاكِيْنِ

فَمَنْ أَدَّهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ مَقْبُوْلَةٌ

ومَنْ أَدَّهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ

“Zakat fitrah mensucikan orang yang berpuasa dari hal-hal yang tidak berguna dan keji serta menjadi hidangan bagi orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat Idul Fitri maka pasti diterima. Dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat Idul Fitri maka nilainya hanya seperti sedekah biasa”

Jama’ah shalat idul fithri yang dimuliakan Allah…

Melalui mimbar idul fithri ini khatib berpesan kepada jama’ah sekalian untuk selalu
menjaga kelestarian dari pahala-pahala kita,
dengan cara senantiasa mengedepankan akhlaq mulia
dalam berinteraksi kepada sesama manusia. 

Selalulah bersikap terpuji: menebar senyum, salam, dan kasih sayang, saling menghormati, menghargai hak asasi dan hak milik orang lain, mematuhi peraturan yang telah disepakati, menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan.

Serta memanfaatkan momentum hari raya idul fithri ini
untuk saling meridhai, saling bersilaturrahmi, dan saling memaafkan.
Saling memaafkan merupakan salah satu implementasi aktual
dari meneladani akhlaq Allah, yaitu Al Afuwwu, Yang Maha Pemaaf.

Kalaulah saja Allah Yang Mahamulia mau memaafkan segala kesalahan hamba-Nya,
apatah lagi kita, manusia yang penuh khilaf dan dosa,
tentu saja harus mau dan berani meminta maaf atas segala kesalahan
dan juga mau memaafkan segala kesalahan orang lain.

Janganlah sampai datang ajal kita,
sementara kita belum meminta maaf kepada orang lain.
Janganlah kemudian kita menjadi orang yang disebut oleh Rasulullah SAW
sebagai orang almuflis.

Abu Hurairah RA berkata,

“Aku mendengar Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya:
Atadruna mal muflis?
Tahukah kalian siapakah al muflis (orang yang bangkrut)?
Para sahabat menjawab: Almuflisu fina man la dirhama lahu wala mata’
Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan
perhiasan.

Rasulullah lalu menjelaskan: Innal muflisa min ummati
ya’ti yaumal qiyamati bishalatin washiyamin wazakatin
Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang dibangkitkan pada hari kiamat dengan memiliki pahala shalat, puasa, dan zakat.

Wa ya’ti qad syatama hadza,
Namun ia juga bangkit dengan memiliki banyak dosa karena mencaci maki orang lain,
wa qadzafa hadza, dosa karena menuduh orang lain,
wa akala mala hadza, dosa karena memakan harta orang lain,
wa safaka dama hadza, dosa karena menumpahkan darah orang lain,
wa dharaba hadza, dan dosa memukul orang lain

Fayu’tha hadza min hasanatihi wa hadza min hasanatih
Lalu masing-masing dosa dibayarkan dengan pahala shalat,
pahala puasa, dan pahala zakat orang tersebut.
Fain faniyat hasanatuhu qabla an yuqdha ma ‘alaihi
Maka tatkala habis pahalanya,
sementara tuntutan-tuntutan dosa dari orang-orang yang pernah dizaliminya
belum kunjung selesai,
Ukhidza min khathayahum fathuriha ‘alaih.
maka sebagai gantinya adalah dosa-dosa mereka dipindahkan kepada orang tersebut.
Tsumma thuriha finnar.
Maka dilemparkanlah dia ke dalam neraka.

Demikianlah orang yang bangkrut.
Orang yang segala kebaikannya tidak mampu membawanya masuk ke dalam surga.

Puasa semestinya berhasil menjadikan kita sebagai orang yang bertaqwa.
Andaikata puasa belum juga mampu meningkatkan kualitas ketaqwaan kita,
berarti ada problem pada cara berpuasa kita.
Barangkali, selama ini kita masih sekedar menunaikan kewajiban berpuasa,
namun belum mengamalkan esensi puasa.
Kita baru sekedar mampu menahan haus dan lapar,
namun belum mampu menahan hawa nafsu,
belum tumbuh pula rasa kepedulian sosial kita.

Pantaslah bila Rasulullah menyatakan:
Kam min shaimin laisa lahu min shiyamihi illal ju’i wal ‘athasy
Betapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan
apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan haus.

Padahal sesungguhnya puasa adalah sebuah junnatun,
sebuah perisai dari yang menjaga kita dari perbuatan tercela,
baik yang dimunculkan dari bisikan setan,
lebih-lebih yang muncul dari diri sendiri.

Dengan puasa berbuah taqwa,
dan dengan taqwalah kita bisa pulang kampung
pulang ke kampung halaman nenek moyang kita,
Nabiyallah Adam dan Ibunda Hawa,
yakni pulang ke kampung surga.

Sebagaimana sabda Rasulullah:
Aktsaru ma yudkhilul jannata taqwallahi wa husnul khuluqi
Yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga
adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yang terpuji

Pertanyaannya kemudian adalah sudahkah kita menjadi insan bertaqwa?
Sudahkah taqwa menjadi karakter kita?
Jawabnya tentu saja ada pada diri masing-masing.

Selamat jalan Ramadhan,
semoga Allah memanjangkan usia kita untuk berjumpa kembali denganmu.
Selamat merayakan hari kembali kepada fitrah,
hari kembali kepada Islam,
hari kembali kepada kebersihan fisik dan ruhani,
hari kesucian diri dari dosa.

Audzu billahi minasysyaithanirrajim
Bismillahirrahmanirrahim
Wal’ashr, innal insana lafi khusr, illalladzina amanu wa ‘amilush shalaihati watawashoubilhaqqi watawashoubishshabr.

Barakallahu li wa lakum bilquranil ‘azhim
Wanafa’ani wa iyyakum bima fihi minal ayati wadzdzikril hakim
Waqur rabbighfir warham wa anta khairur rahimin


KHUTBAH KE-2


7X

Allahu akbar,  Allahu akbar, Allahu akbar
Allahu akbar,  Allahu akbar, Allahu akbar
Allahu akbaru kabira
Walhamdulillahi katsira
Wasubhanallahi bukratawwa ashila

La ilaha illallahu wahdah
Shadaqa wa’dah wa nashara ‘abdah
Wa a’azza jundahu wahazamal ahzaba wahdah
La ilaha illallahu wallahu akbar
Allahu akbar walillahil hamd

Alhamdulillah
Alhamdulillahi rabbil ’alamin
Wal’aqibatu lilmuttaqin
Wala ‘udwana illa ‘alazh zhalimin

Asyhadu alla ilaha illallahu wahdahu la syarikalah
Wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh
Amma ba’du…

Faya ayyuhannas!
Ittaqullaha haqqa tuqatihi faqad fazal muttaqun.
Faqad qalallahu ta’ala fi kitabihil karim
Audzu billahi minasysyaithanirrajim
Bismillahirrahmanirrahim
Wa sari’u ila maghfiratim mirrabikum
Wajannatin ‘ardhuhassamawatu wal ardhu u’iddat lilmuttaqin
Alladzina yunfiquna fissarrai wadhdharrai
walkazhiminal ghaizha wal’afina ‘aninnas.
Wallahu yuhibbul muhsinin.

Wa qala aidhan fi ayatin ukhra
Audzu billahi minasysyaithanirrajim
Bismillahirrahmanirrahim
Innallaha wa malaikatahu yushalluna ‘alannnabiy
Ya ayyuhal ladzina amanu shallu ‘alaihi wasallimu taslima
Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina muhammadin
Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in

Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat
Wal mu’minina wal mu’minat
Al ahyai minhum wal amwat
Innaka sami’un qaribum mujibud da’awat
Ya qadhiyat hajat
Wa ghafiradz dzunubi wal khathiat
Ya arhamar rahimin

Allahumma inna nas’aluka ridhaka waljannah
Wana’udzu bika min sakhitika wannar
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu, ridha dan surga-Mu
Dan kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu

Allahumma innaka ‘afuwwun karim
Tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anna
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Mahamulia
Engkau mencintai sikap pemaaf, maka maafkanlah kami
Rabbana taqabbal minna wudhu ana, wa shalatana wa shiyamana,
wa zakatana, wa tammim taqshirana ya rabbal ‘alamin
Ya Tuhan kami, terimalah wudhu dan shalat kami, puasa dan zakat kami,
Dan sempurnakanlah kekurangan-kekurangan ibadah kami,
Wahai Tuhan semesta alam.
Rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah
Wa qina ‘adzabannar
Walhamdulillahi rabbil’alamin.

‘Ibadallah!
Innallaha ya’murukum bil’adli wal ihsan
Wa itai dzil qurba wa yanha ‘anil fahsyai wal munkari wal baghy
Ya’izhukum la’allakum tadzakkarun.
Fadzkurullal ‘azhima yadzkurkum
Wasykuruhu ‘ala ni’amihi yazidkum
Wala dzikrullahi akbar
Wallahu ya’lamu ma tashna’un

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar: