Aliran kata dari akal dan hati. Sebuah upaya menebar manfaat melalui jejak digital. Semoga menjadi علم ينتفع به .

7 Januari 2022

Ringkasan Buku PENGANTAR FILSAFAT SEJARAH (I)

 

Sumber: Dokumentasi Pribadi

 Prof. A. Daliman, M.Pd., Pengantar Filsafat Sejarah, Penerbit Ombak, Yogyakarta, Cet. III, 2019.


BAB I

KONSEP-KONSEP DASAR FILSAFAT SEJARAH

  1. Istilah filsafat sejarah pertama-tama digunakan oleh Voltaire pada abad ke-18 yang digunakannya dalam pengertian sejarah kritis atau sejarah ilmiah.

  2. Istilah filsafat sejarah digunakan pula oleh penganut aliran positivisme di abad ke-19 di mana mereka berusaha mengungkap hukum-hukum umum yang tidak berubah yang mengatur perkembangan dan perubahan yang ada dalam peristiwa-peristiwa sejarah.

  3. Dalam perkembangan selanjutnya filsafat sejarah terkadang disamakan dengan istilah teori sejarah.

  4. Sejarah mengacu kepada tiga pengertian: sejarah sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi, sejarah sebagai kisah atau ilmu mengenai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, dan sejarah sebagai nilai.

  5. Beberapa penulis berpendapat bahwa sejarah bergerak menurut pola-pola tertentu, bukan acak tanpa arah, sehingga dengan demikian menjadi tugas filsafat sejarah untuk mengetahui pola perjalanan arus sejarah tersebut.

  6. Pembagian filsafat sejarah: 


  7. Sejarah sering dipandang sebagai cabang filsafat moral serta menjadi sumber langsung pendidikan dan pengajaran.

  8. Metode filsafat sejarah. Metode merupakan salah satu ciri kerja ilmiah. Metode adalah suatu cara, prosedur, atau teknik untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien.
    (a)  Kontemplatif (perenungan), yaitu merenungkan dengan sedalam-dalamnya;
    (b)
      Spekulatif (kritis, analitis, dan reflektif), yaitu berusaha menganalisis,
          membandingkan dan menghubungkan berbagai masalah, menyimpulkan
          dan menilainya berulang-ulang sehingga memperoleh pengertian yang
          mendalam dan mantap; dan
    (
    c)  Deduktif, yaitu berpikir dimulai dari realitas, kaidah, dan asas yang bersifat
          umum diterapkan realitas-realitas yang khusus untuk memperoleh
          kesimpulan-kesimpulan yang bersifat khusus pula.

  9.  Manfaat belajar filsafat sejarah:

a.       Manfaat spekulatif, yaitu:

-        memberikan wawasan yang luas dan menyeluruh dalam memahami seluruh proses sejarah dengan segala dinamikanya sehingga dalam memecahkan problem sejarah tidak terjerumus ke dalam pemikiran-pemikiran yang sempit.

-        memandang bahwa setiap peristiwa sejarah tidak berdiri sendiri melainkan terkait satu sama lain.

b.      Manfaat kritis

-        mempertajam kepekaan kritis dan rasional sejarawan.

-        merekonstruksi peristiwa-peristiwa sejarah secara sistematis, urut, dan nalar dalam suatu bangunan penulisan sejarah yang utuh.

c.       Manfaat pragmatis

-        manfaat normatif: memberikan wawasan etis dalam memilih nilai-nilai moral yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa sejarah untuk dijadikan sebagai norma bagi kehidupan sehari-hari.

-        manfaat praktis: menjadikan peristiwa-peristiwa sejarah sebagai pedoman untuk memperbaiki langkah-langkah di masa mendatang.


Orang-orang Romawi kuno berkata: historia vitae magistra (sejarah adalah guru kehidupan) dan Francis Bacon berkata: histories make men wise.

Tidak ada komentar: