10 Hadiah untuk Putra-Putri Kita (Bag. 1)

Diambil dari:
Steven W. VANNOY, 10 Hadiah Terbaik bagi Putra-Putriku (terj.), Jakarta : Abdi Tandur, 2001

Setidaknya ada 5 perangkat penting yang harus dimiliki setiap orang yang telah menjadi orang tua:

1. Fokus ke depan
Kemana kita berfokus, ke sanalah kita menuju. Memfokuskan diri pada masalah, membuat masalah itu akan terasa semakin besar setiap hari. Berfokuslah kepada yang akan kita capai maka semakin terbukalah kesempatan dan keahlian memahami sang buah hati.

2. Pesan-pesan positif
Pesan-pesan yang kita sampaikan dapat bersifat verbal maupun visual. Namun, hanya ada 2 pesan yang kita berikan untuk anak-anak kita: (a) pesan yang meremehkan mereka dan (b) pesan yang memotivasi kekuatan mereka.
Sesibuk apapun kita, usahakan untuk memandang wajah mereka dengan penuh kasih tatkala mereka ingin berbagi cerita, misalnya, tentang teman mereka di sekolah. Hindari berbicara dengan mereka tanpa kontak wajah, apalagi sambil beranjak pergi.

3. Mengajar dengan bertanya
Pernahkah kita menyadari berapa banyak kata-kata bijak dari orang tua dan guru kita yang sudah kita lupakan? Bahkan tak pernah bersemayam di otak kita sedikitpun?
Atau pernahkah kita berkata: "Berapa kali lagi ibu harus bilang? Jangan main api! Berbahaya! Heran, kemana sih telinga kamu?"
Mulai saat ini, ajarkan mereka betapa berbahayanya api dengan cara bertanya kepada mereka, misalnya: "Kamu senang main api, ya? Api itu panas atau tidak ya?" dst... dan, biarkan mereka menjawab dengan logika mereka.

4. Mendengar
Seirama dengan pesan-pesan positif pada poin 2 di atas, mendengar adalah instrumen penting yang memberi kesadaran diri kepada anak-anak bahwa mereka begitu istimewa dan begitu berharga. Dengarkan kisah dari si kecil dan si remaja, agar kita juga didengarkan oleh mereka. Meskipun, secara logika dewasa cerita mereka sangat remeh dan tak bermakna bila dibandingkan dengan proyek besar yang sedang kita konsentrasikan.

5. Menjadi contoh
Ini yang terberat... kebanyakan kita gagal di poin ini. Lihatlah, betapa seringnya kita menyuruh anak-anak untuk tidur, sementara kita masih asyik menonton tv dan berfesbuk ria.

-- bersambung --