Aliran kata dari akal dan hati. Sebuah upaya menebar manfaat melalui jejak digital. Semoga menjadi علم ينتفع به .

7 Juni 2010

In Memoriam of Jaut: The Strong Man without Hands and Feet Fingers.

Infeksi pada tangan dan kakinya terpaksa membuatnya kehilangan pergelangan tangan kiri, lengan tangan kanan dan hampir seluruh jari kakinya. Andai saja ia mau, ia dapat saja stay at home dan mendapat service apapun dari nenekku.

Perawakannya tegap meskipun usianya sudah mencapai 57 tahun. Ia tetap gagah menghadapi kehidupan. Sepanjang hidupnya ia bergelut dengan barang elektronik bekas yang rusak. Ia sungguh terampil. Barang-barang itu ia beli untuk diperbaiki dan dijual kembali pada saatnya. Seringkali bekas tali plastik bergurat mendalam di kulit pundaknya yang sebagai tumpuan barang dagangannya.

Ia tidak pernah mau digratiskan kala ia naik angkot. Meski dengan menyodorkan kantongnya, ia mengatakan kepada kondektur Metro Mini, “Ini ongkosnya!” Dialah kakekku, Jaut (alm.) yang telah aku antar dengan azan penuh tangis di liang lahatnya. 5 Maret 1998.

Apa kabar, Kakekku? Semoga Allah merahmati-Mu, amin…

Tidak ada komentar: