Infeksi pada tangan dan kakinya terpaksa membuatnya kehilangan pergelangan tangan kiri, lengan tangan kanan dan hampir seluruh jari kakinya. Andai saja ia mau, ia dapat saja stay at home dan mendapat service apapun dari nenekku.
Perawakannya tegap meskipun usianya sudah mencapai 57 tahun. Ia tetap gagah menghadapi kehidupan. Sepanjang hidupnya ia bergelut dengan barang elektronik bekas yang rusak. Ia sungguh terampil. Barang-barang itu ia beli untuk diperbaiki dan dijual kembali pada saatnya. Seringkali bekas tali plastik bergurat mendalam di kulit pundaknya yang sebagai tumpuan barang dagangannya.
Ia tidak pernah mau digratiskan kala ia naik angkot. Meski dengan menyodorkan kantongnya, ia mengatakan kepada kondektur Metro Mini, “Ini ongkosnya!” Dialah kakekku, Jaut (alm.) yang telah aku antar dengan azan penuh tangis di liang lahatnya. 5 Maret 1998.
Apa kabar, Kakekku? Semoga Allah merahmati-Mu, amin…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Sumber gambar: www.ganaislamika.com A. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah 1. Setelah Ali bin Abi Thalib wafat Muawiyah bin Abi Sufyan...
-
Hehehe... sehubungan gw nempatin rumah baru, gw dapet doanya nih... Meskipun sebenernya bukan cuman doa nempatin rumah sih, tapi juga doa sa...
-
Alhamdulillah... Ieu tempat urang rekomen buat nu gaduh sadulur atawa kenalan nu bermasalah jeung narkoba. Kabar ti Uda Iwan, alumnus Inaba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar